My Writting

Saturday, October 11, 2014

HIKAYAT NABI DAUD



Hata beberapa lamanya kaum Israil mulai membinasakan dirinya berbuat zina dan minum arak. Timbul semula peperangan dengan kaum Amaliq. Dalam perang kali ini kaum Israil telah dikalahkan tanda kerajaan, yaitu tabut sakinah juga dirampas kaum Amaliq. Kaum Amaliq coba membinasakan tabut sakinah itu dengan sia-sia. Tabut itu tidak dimakan api – dan kapak dibawa masuk ke rumah berhala. Segala berhala habis tunggang balik masungkur sahdan. Kaum Amaliq akhirnya menambatkan tabut itu pada seekor kerbau hutan.


Hata talut pun dipilih menjadi raja Israil. Ialah satu-satunya orang Israil yang dapat memegang sebilah pedang yang dibawa dari surga, ia jugalah yang membawa tanda kerajaan yaitu tabut sakinah kembali ke tanah Israil. Kaum Israil tidak mendengar nasehat talut dan meminum air sungai yang dilarang Allah dengan sekehendak hatinya sehingga perut mereka buncit seperti orang bunting. Hanyalah 313 orang saja yang maluguhkan wadi dengan talut.
Di antara kaum kafir itu adalah seorang hulu balang yang tidak dapat dikalahkan, Jalut namanya. Talut menjanjikan setengah kerajaan dan anak – perepuannya kepada barang siapa yang dapat mengalahkan Jalut arqiyan. Tersebutlah Nabi Daud yang membunuh jalut dengan izin Allah dan senjatanya ialah tiga batu yang dipungut di tengah jalan.
Sahdan Talut tidak mau memberikan setengah kerajaan kepada Daud. Ia juga enggan memberikan anak perempuannya kepada Daud sebagai istri karena Daud itu hitam dan keji rupanya dan matanya seperti kucing pula. Sungguh pun begitu Daud tidaklah murka.     Talut mencoba membunuh Daud tapi atas izin Allah Talutlah yang binasa.
Sebermula Daud pun naik tahta kerajaan. Menurut cerita, Daud mempunyai suara yang merdu bila ia membaca kitab taurat. Air berhenti mengalir mereka satu berdiam diri untuk mendengarnya. Disamping itu, Raja Daud dianugrahi kitab zabur dan kepandaian membuat besi.
Hata berapa lama Daud minta diuji Allah karena semua nabi yang terdahulu pernah diuji oleh Allah. Pada suatu hari Daud duduk di teras rumah dan melihat seekor burung terbang masuk ke dalam rumahnya. Ia hendak menangkap burung dan mengejar burung itu sampai ke sebuah taman. Di dalam taman itu, dia melihat seorang perempuan yang terlalu baik parasnya sedang membasuh kepala. Nama perempuan itu Batsaiba’. Kemudian diketahuinya perempuan itu sudah ada suami, Uriya’ namanya. Perempuan itu dipersuntingnya oleh Nabi Daud karena selayaknyalah Uriya’ hanya mengaku-ngaku saja sebagai suami.
Pada suatu hari datanglah dua orang berbantahan dihadapan Daud seorang – mendkwa bahwa kambingnya yang hanya seekor diambil oleh orang yang sudah mempunyai 99 kambing. Daud lalu berkata apa yang dikatakannya itu betul. Dia adalah orang yang teraniaya. Baru saja Daud mengeluarkan kata-kata itu, ia menjadi sadar akan kesalahnnya dia sendiri yang sudah mempunyai 99 istri tapi masih mengambil Batsaiba’ dari tangan orang.
Maka Daud pun menangis hata ia pun pergi ke Bukit Tursina dan semedi kepada Allah. Dengan tangisnya, air mata mengalir ke setiap tubuhnya 40 hari 40 malam tidak makan dan minum. Kemudian ia meminta Jibril pergi ke kubur Uriya’ agar memintanya menghalalkan dosanya dan Uriya’ pun menghalalkannya. Daud pun kembali ke rumah dan memerintah kerajaan dengan adil sampai waktunya.
(Seempunya cerita  hendak mengatakan bahwa siapa yang menganiaya orang lain atas hawa nafsu akan mendapat balasan dari Allah. Cerita ini disalin pada hari senin bulan rabiul awal – tahun 1674 masehi)


No comments:

Post a Comment